Google Translator

Thursday, May 27, 2010

budayakan menulis


MARI BUDAYAKAN MENULIS

apa kelebihan menulis?

  • Dakwah Evektif : waktu, tempat, biaya
  • Pengaruh yang kuat untuk membentuk Image Masyarakat
  • Sumber Rejeki
  • Menguatkan Ilmu dan hafalan
  • Menambah Semangat dalam Tholabul Ilmi

Mari kita lihat semangat salafus sholeh dalam menulis

Muhammad Bin Jarir At Thobary
Selama 40 tahun tinggal dirumah setiap hari ia mampu menulis
sebanyak 40 lembar
(584.000 lembar)
Ia ( Syekh At Thobary )  sama sekali tidak mau kehilangan waktunya barang satu detik pun untuk hal hal yang tidak bermanfaat ( Muh. Kurdi Ali)

Abdur Rahman Albaghdadi berkata :
“ Pada suatu hari Abu Ja`far At Thobary bertanya kepada shahabat-shahabatnya:
“ Apakah kalian ingin mengulas tafsir karyaku ?
Ada berapa lembar ? “ tanya mereka
“ Tigapuluh ribu lembar “ jawab Thobary
Seketika mereka terkesima dan berkata , “ Seumur hidup kami tak akan sanggup melakukannya. “
Akhirnya Thobary meringkasnya menjadi 3ribu lembar saja
Kemudian Thobary bertanya lagi :
“ Apakah kalian ingin mengulas kitab sejarah dunia mulai dari nabi Adam sampai sekarang ini ? “
Ada berapa lembar .” tanya mereka
“ Sama seperti kitab tafsirku tadi .” jawab Thobary
Lagi lagi merek terperangah!
Wah, seumur hidup kami tak sanggup melakukannya.”
Mendengar hal tersebut Thobary berkata, “ Inna lillahi !
Matilah cita cita !! Kemudian ia meringkas hanya tiga ribu lembar saja

Imam Al Baihaqi menulis kitab seribu juz .semua merupakan tulisan murni dan langka dan bermanfaat
Dalam menyelesaikan karyanya ia harus sampai berpuasa 30 tahun

Imam Abul Wafa` (Ali Bin Aqil al Hambali al Baghdadi 513.)
Ibnu Taimiyah berkomentar : “ Sesungguhnya ia salah seorang genius di dunia “
Rupanya dengan disiplin waktu ia melahrkan karya kitab  “ALFUNUN “
Sebanyak 800 jilid !!!

Imam Abu Hatim Ar Razy  menulis kitab
Al Musnad 1000 juz

Ibnu Nafis
(Ahli Kedokteran)
As Syamil ,bisa 300 jilid. Diringkas menjadi 80 jilid dan ia mampu mendiktekan diluar kepala

Nah berapa jilidkah kita telah menulis selama hidup ini?

No comments:

Post a Comment