Google Translator

Thursday, May 27, 2010

bekerja di bank

Bekerja Di Bank

Kamis, 27 Mei 2004 08:34:14 WIB

BEKERJA DI BANK


Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz







Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Sepupu saya bekerja sebagai pegawai bank, apakah boleh hukumnya dia bekerja di sana atau tidak ? Tolong berikan kami fatwa tentang hal itu –semoga Allah membalas kebaikan anda- mengingat, kami telah mendengar dari sebagian saudara-saudara kami bahwa bekerja di bank tidak boleh.

Jawaban.
Tidak boleh hukumnya bekerja di bank ribawi sebab bekerja di dalamnya masuk ke dalam kategori bertolong-menolong di dalam berbuat dosa dan melakukan pelanggaran. Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman.

“Artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Sesungguhnya Allah amat pedih siksaan-Nya” [Al-Ma’idah : 2]

Sebagaimana dimaklumi, bahwa riba termasuk dosa besar, sehingga karenanya tidak boleh bertolong-menolong dengan pelakunya. Sebab, terdapat hadits yang shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : melaknat pemakan riba, pemberi makan dengannya, penulisnya dan kedua saksinya.

Beliau mengatakan.

“Artinya : Mereka itu sama saja”

[Kitabut Da’wah, Juz I, hal.142-143, dari fatwa Syaikh Ibn Baz]

[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, hal 26-27 Darul Haq]



Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=mo re&article_id=755&bagian=

budayakan menulis


MARI BUDAYAKAN MENULIS

apa kelebihan menulis?

  • Dakwah Evektif : waktu, tempat, biaya
  • Pengaruh yang kuat untuk membentuk Image Masyarakat
  • Sumber Rejeki
  • Menguatkan Ilmu dan hafalan
  • Menambah Semangat dalam Tholabul Ilmi

Mari kita lihat semangat salafus sholeh dalam menulis

Muhammad Bin Jarir At Thobary
Selama 40 tahun tinggal dirumah setiap hari ia mampu menulis
sebanyak 40 lembar
(584.000 lembar)
Ia ( Syekh At Thobary )  sama sekali tidak mau kehilangan waktunya barang satu detik pun untuk hal hal yang tidak bermanfaat ( Muh. Kurdi Ali)

Abdur Rahman Albaghdadi berkata :
“ Pada suatu hari Abu Ja`far At Thobary bertanya kepada shahabat-shahabatnya:
“ Apakah kalian ingin mengulas tafsir karyaku ?
Ada berapa lembar ? “ tanya mereka
“ Tigapuluh ribu lembar “ jawab Thobary
Seketika mereka terkesima dan berkata , “ Seumur hidup kami tak akan sanggup melakukannya. “
Akhirnya Thobary meringkasnya menjadi 3ribu lembar saja
Kemudian Thobary bertanya lagi :
“ Apakah kalian ingin mengulas kitab sejarah dunia mulai dari nabi Adam sampai sekarang ini ? “
Ada berapa lembar .” tanya mereka
“ Sama seperti kitab tafsirku tadi .” jawab Thobary
Lagi lagi merek terperangah!
Wah, seumur hidup kami tak sanggup melakukannya.”
Mendengar hal tersebut Thobary berkata, “ Inna lillahi !
Matilah cita cita !! Kemudian ia meringkas hanya tiga ribu lembar saja

Imam Al Baihaqi menulis kitab seribu juz .semua merupakan tulisan murni dan langka dan bermanfaat
Dalam menyelesaikan karyanya ia harus sampai berpuasa 30 tahun

Imam Abul Wafa` (Ali Bin Aqil al Hambali al Baghdadi 513.)
Ibnu Taimiyah berkomentar : “ Sesungguhnya ia salah seorang genius di dunia “
Rupanya dengan disiplin waktu ia melahrkan karya kitab  “ALFUNUN “
Sebanyak 800 jilid !!!

Imam Abu Hatim Ar Razy  menulis kitab
Al Musnad 1000 juz

Ibnu Nafis
(Ahli Kedokteran)
As Syamil ,bisa 300 jilid. Diringkas menjadi 80 jilid dan ia mampu mendiktekan diluar kepala

Nah berapa jilidkah kita telah menulis selama hidup ini?

bahaya maksiat

Bahaya Berbuat Maksiat

“Seorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat,“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka." (HR Tarmidzi)

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziah mengatakan, bahwa orang-orang bodoh mengandalkan rahmat dan ampunan Allah swt sehingga mereka mengabaikan perintah dan larangan-Nya serta lupa dengan azab-Nya yang pedih dan tak mungkin dicegah. Barangsiapa yang mengandalkan ampunanNya tetapi tetap berbuat dosa, dia sama dengan orang-orang yang membangkang.

Rasulullah saw juga bersabda : "Jika engkau dapati Allah Azza wa Jalla memberikan limpahan kekayaan kepada seorang hamba padahal hamba itu tetap berada di dalam kemaksiatan, maka tak lain hal itu merupakan penundaan tindakan dari Nya" (HR Ahmad)



"Wahai segenap Muhajirin, ada lima hal yang membuat aku berlindung kepada Allah swt dan aku berharap kalian tidak mendapatkannya.

Pertama, tidaklah perbuatan zina tampak pada suatu kaum sehingga mereka akan tertimpa bencana wabah dan penyakit yang tidak pernah ditimpakan kepada orang-orang sebelum mereka

Kedua, tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan melainkan mereka akan tertimpa paceklik, masalah ekonomi dan kedurjanaan penguasa.

Ketiga, tidaklah suatu kaum menolak membayar zakat melainkan mereka akam mengalami kemarau panjang. Sekiranya tidak karena binatang, niscaya mereka tidak akan diberi hujan

Keempat, tidaklah suatu kaum melakukan tipuan (ingkar janji) melainkan akan Allah swt utus kepada mereka musuh yang akan mengambil sebagian yang mereka miliki.

Kelima, tidaklah para imam (pemimpin) mereka meninggalkan (tidak mengamalkan Al-Qur'an) melainkan akan Allah swt jadikan permusuhan antar mereka."


"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS Al-An'aam : 44)

Maksiat Menghalangi Ilmu Pengetahuan
Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Namun, kemaksiatan dalam hati dapat menghalangi dan memadamkan cahaya tersebut. Ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi'i yang luar biasa, beliau (Imam Malik) berkata, "Aku melihat Allah telah menyiratkan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.

Maksiat Menghalangi Rizki
Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rizki. Maka meninggalkannya berarti menimbulkan kefakiran. "Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya" (HR. Ahmad)

Maksiat Menimbulkan Jarak Dengan Allah
Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, "Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah (perbuatan dosa itu). Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa diatas dosa."

Maksiat Menjauhkan Pelakunya dengan Orang Lain Maksiat menjauhkan pelakunya dari orang lain, terutama dari golongan yang baik. Semakin berat tekanannya, maka semakin jauh pula jaraknya hingga berbagai manfaat dari orang yang baik terhalangi. Kesunyian dan kegersangan ini semakin menguat hingga berpengaruh pada hubungan dengan keluarga, anak-anak dan hati nuraninya sendiri. Seorang salaf berkata, "Sesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada perilaku binatang (kendaraan) dan istriku."

Maksiat Menyulitkan Urusan
Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka pelaku maksiat akan menghadapi kesulitan dalam menghadapi segala urusannya. Maksiat Menggelapkan Hati Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap gulita. Ibnu Abbas ra berkata, "Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rizki dan kebencian makhluk."

Maksiat Melemahkan Hati dan Badan
Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat maka kuatlah badannya. Tapi bagi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah jika kekuatan itu sedang dia butuhkan, hingga kekuatan pada dirinya sering menipu dirinya sendiri. Lihatlah bagaimana kekuatan fisik dan hati kaum muslimin yang telah mengalahkan kekuatan fisik bangsa Persia dan Romawi.

Maksiat Menumbuhkan Maksiat Lain
Seorang ulama Salaf berkata, bahwa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si pelaku.

Maksiat Mematikan Bisikan Hati Nurani
Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan dan sebaliknya akan menguatkan kehendak untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan untuk bertobat. Inilah yang akan menjadi penyakit hati yang paling besar.

9.Maksiat Memalingkan Perhatian Allah
Allah akan membiarkan orang yang terus-menerus berbuat maksiat berteman dengan syaitan. Allah berfirman : „Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Hasyir:19)

MARI
BERTOBAT SEBELUM TERLAMBAT

Saturday, May 22, 2010

The Existence of God

Is there A God?

Consider this: An archaeologist digs deep into the desert sand and finds a piece of an old clay pot. After his investigations, this archaeologist can tell us - from this little old piece of dusty clay - so much about the civilization that existed thousands of years ago that produced it. He can tell us about the types of ovens, temperatures, and dyes that they worked with, the raw materials that they used, and thus assess the level of their artistic skill and technological ability, etc. All this from a small piece of clay lying in the desert.

• Did this archaeologist ever see the civilization that produced this pot?
• How does he know that it ever existed?

He knows because he saw that the piece of clay was produced by someone who designed it, and shaped it, and had the intelligence to be able to heat it and produce the pot, and not only that, they also had the ability to color it and make it look beautiful.

A Design needs A Designer

To the archaeologist the existence and intricacy of the piece of pottery is conclusive proof of the existence, intelligence and ability of the people who made it.

Look around you, at the beautiful sunset on a summer evening, at the moon and the stars on a cloudless night, at the water that you drink, at the trees and how they grow from tiny seeds. Think about yourself, your eyes with which you see, your ears with which you hear, your tongues with which you taste and talk, your hands and your feet, your heart and your brain. Consider how these things are so complex in themselves yet work together in such perfect harmony.

From the movement of the galaxies to the complexities of the interaction of molecules, from the dynamics of eco-systems to the intricacies of DNA, all lead to the obvious fact of the existence of the great wisdom, knowledge and power that allows our Universe to exist and function.
To any perceptive human being the existence and intricacy of creation is conclusive proof of the existence, knowledge and wisdom of the One who creates, organizes and sustains it.

Most people naturally recognize the existence of the Creator, and we find reference to the Creator in all cultures and religions. Even the atheists, communists and (disbelieving) scientists cannot avoid this reality, but avoid the term 'creator', for phrases like 'Mother Nature' and 'the amazing way nature has designed...'

How strange in the face of this, that many today reject the belief in the existence of the Creator. Perhaps this is due more to fashion and the desire to justify a materialistic attitude to life rather than real observation and comprehension of reality.

Can Creation be the Creator?

Something stranger still (and perhaps another reason for the trend to deny the Creator), are those who claim that a man, or men, who walked on the earth, breathed air, who had bodies and souls subject to the Laws of the Universe, are the Creator, or manifestations of the Self-Subsistent One.
This is of course a complete contradiction in terms. Something cannot be the Creator and created (the creation) at the same time (simultaneously), sustaining on air, food and drink and being self-sufficient, being temporary and eternal.

We were created from a drop of despised fluid, in which was a microscopic sperm, which fertilized a microscopic egg and we grew in our mother's womb in stages predetermined, over which we had no control. We came from our mother's womb, urinating and defecating, needing constant attention and care. Without food we will die, without air we will die ... and then such a one is God?

Natural instinct tells us there is a God.

Indeed any intelligent person would recognize exactly how dependent life, the universe and everything is on its Creator. Our dire need for His help makes itself plain in times of great distress.

Imagine yourself in an aeroplane and you know it is going to crash...
Or on a ship in the sea, thrown helplessly up and down by towering waves...

Who do you turn to for help then?

There has been a situation at one time or other in your life when you called upon your Creator alone, forgetting everyone and everything else, hoping, trusting, wishing that the Being you know in your heart and soul that has power and control over all things would help you. The only One you know can save you.

O creation of God, contemplate upon these verses:

«"Behold! In the creation of the Heavens and the Earth; In the alternation of the night and day, In the sailing of the ships through the Oceans for the profit of mankind, In the rain which God sends down from the skies, and the life that He therewith to an earth that is dead; In the beasts of all kinds that He scatters through the Earth, In the change of the winds, and the clouds which they trail like their slaves between the sky and the earth - Indeed these are signs for a people that are wise."» [The Qur'aan 2:164]

«"It is He who has made the sun a shining glory and the moon a light of beauty and has measured out their stages, that you might know the number of years and their reckoning. Allah did not create this but in Truth. He explains His signs in detail for people who understand. "» [The Qur'aan 10:5]

«"He has created the heavens and the earth with Truth. Far is He above having the partners that they ascribe to him. He has created mankind from a sperm drop; and behold this (same) man becomes an open disputer! And the cattle, He has created them for you; in them is warmth (warm clothing) and numerous benefits, and of them you eat."» [The Qur'aan 16:3-5]

«"Blessed be He who sent down the Criterion to His servant that it may be an admonition to all creatures. To Him belongs the dominion of the heavens and the earth; no son has he begotten, nor has He any partner in His dominion; It is He who created all things and gave them their due proportions. Yet they have taken besides Him gods that can create nothing but are themselves created; that have no control of hurt or good to themselves; nor do they control life nor death nor Resurrection."» [The Qur'aan 25:1-3]

«"Were they created by nothing or did they create themselves? Or did they create the heavens and the earth? No, they have no firm belief."» [The Qur'aan 52:36]

«"He it is who enables you to travel through land and sea, until, when you are in the ships and they sail with a favorable wind and you are glad about that. Then comes a stormy wind and the waves come to you from all sides and when you think that you are encircled by them, you call upon God making your faith pure for Him alone saying,’ If You deliver us from this we shall truly be grateful.' But when He delivers you, behold! You rebel in the earth wrongfully. O mankind, your rebellion against God is only against your own selves - a brief enjoyment of this worldly life, then in the end unto Us is your return We shall inform you of that which you used to do."» [The Qur'aan 10:22-23]

taken from: http://www.beconvinced.com/archive/en/article.php?articleid=0031&catid=03&subcatname=Existence%20Of%20God