Google Translator

Thursday, April 12, 2012

pengajian ust. Hartono 11 apr 2012

tepatnya hari rabu pagi saya memulai aktivitas berangkat ke kantor, sebagaimana yang sudah saya rencanakan pada hari-hari sebelumnya saya akan mengikuti pengajian yang diadakan oleh perusahaan dan wajib diikuti oleh karyawan seminggu sekali.
nah, jadwal pengisi pengajian pada hari rabu adalah ust. Hartono. beliau sudah sepuh, tapi dari apa yang beliau sampaikan saya rasakan cocok dan baik sekali isi pengajiannya.
yang paling berkesan dari apa yang beliau sampaikan ialah mengenai takdir yang berhubungan dengan rasa syukur.
dengan syukur manusia bisa merubah masa depannya menjadi berkah dan dapat juga menjadi bencana. sebagaimana yang termaktub dalam al quran (al baqoroh : 61)
وَإِذْ قُلْتُمْ يٰمُوسَىٰ لَن نَّصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وٰحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنۢبِتُ الْأَرْضُ مِنۢ بَقْلِهَا وَقِثَّآئِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِى هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِى هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا۟ مِصْرًا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَآءُو بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّـهِ ۗ ذٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَكْفُرُونَ بِـَٔايٰتِ اللَّـهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّۦنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ ﴿البقرة:٦١

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

penjelasannya yaitu bangsa yahudi diberikan oleh Allah berupa kenikmatan berupa makanan yaitu manna dan salwa. kedua makanan tersebut khusus diberikan kepada bani israil waktu itu melalui nabi musa. akan tetapi mereka bukannya bersyukur dengan nikmat tersebut, melainkan mereka meminta yang lain, karena merasa bosan dengan makanan tersebut. ayat di atas menceritakan bahwa mereka meminta makanan yang ditumbuhkan dari bumi berupa sayuran dsb. padahal manna dan salwa adalah makanan yang sangat baik bila dibandingkan dengan makanan-makanan yang keluar dari bumi itu.
namun yang namanya bani israil ya begitulah sifat mereka, hingga akhirnya merekapun pergi ke mesir untuk mencari makanan yang mereka inginkan tersebut... merekapun akhirnya ditimpa kehinaan dan kemiskinan serta murka Allah. sifat mereka yang durhaka dan melampaui batas itulah yang menyebabkan kehinaan mereka dihadapan Allah begitupula sifat mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang diutus dengan cara yang tidak dibenarkan telah membawa mereka kepada bencana.
sebagaimana yang saya tulis diatas, rasa syukur itu bisa menyebabkan orang mendapat berkah dan sebaliknya bila tidak mau bersyukur orang bisa mendapat bencana (dunia dan akhirat).
sebagai contoh seorang istri diberikan oleh Allah seorang suami, apabila sang istri bersyukur maka ia akan mendapatkan kenikmatan yang lebih cara nya sang istri bersyukur misalnya ialah dengan taat kepada suami, melayaninya dengan baik dan lain-lain, yang kesemuanya itu adalah sesuai dengan syariat Allah dan bilamana sang suami tidak mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sang istri tidak perlu taat pada sang suami.
dan bila ada seorang istri yang tidak mau bersyukur atas sang suami maka bisa jadi suami itu menjadi bencana bagi istri tersebut.
kemudian ada ayat yang menyatakan bahwa Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka merubah apa yang ada dengan mereka sendiri. kalau menurut tafsirnya "merubah" disini berarti merubah "rasa syukur" hal ini diperkuat dengan ayat yang lain yang menyatakan "lain syakartum la azidannakum" jika kalian bersyukur "atas nikmat-Ku" maka Aku akan menambah nikmat itu.
namun kita juga tidak bisa menampikkan "takdir" karena takdir sudah ditulis semenjak manusia belum diciptakan... maka bagi seorang muslim "rasa iri" akan kekayaan orang lain tidak pernah terbesit dalam dirinya. karena memang itu adalah takdir. kalaulah Allah tetapkan takdir seseorang menjadi milyuner bukan berarti dengan kekayaannya itu ia menjadi seorang yang mulia disisi Allah. karena bagi Allah ukuran "mulia disisi-Nya" ialah KETAQWAAN. jadi Allah tidak melihat kaya/miskin, lengkap/cacat, laki-laki/perempuan, tua/remaja.... yang Allah lihat sekali lagi adalah ketaqwaan seseorang kepada Allah.
kembali lagi kebahasan : syukur merupakan sifat orang muslim yang amat-sangat-penting untuk diamalkan. karena dengan rasa syukur itu kita bisa mendapatkan berkah dari Allah dan tidak akan dihinakan oleh-Nya.
demikianlah sedikit "sharing" dari apa yang saya dapatkan dari pengajian ust. Hartono. semoga apa yang beliau bagikan "berupa ilmu" dapat menjadi pahala bagi beliau. dan semoga pembaca dapat memetik sari pelajaran dari apa yang saya tulis.
Amin ya Rabb.